Batu empedu, atau cholelithiasis, adalah deposito empedu yang membatu (mengeras) dalam kandung empedu. Kandung empedu ini terletak tepat di bawah organ hati, yakni di sebelah kanan atas perut. Empedu sendiri adalah cairan pencernaan yang disintesis oleh hati, dilepaskan ke usus kecil untuk mencerna lemak.
Batu empedu dapat berukuran butiran pasir hingga sebesar bola golf. Pasien bisa memiliki satu atau beberapa batu sekaligus. Pada beberapa kasus, ada yang merasakan sakit, ada juga yang tidak. Jumlah bukan penentu rasa sakit ini muncul atau tidak.
Belum bisa dipastikan. Meski begitu, para ilmuwan menduga batu empedu terbentuk karena sejumlah hal:
Biasanya, ada tiga jenis batu empedu. Untuk kawasan Asia, batu empedu terbuat dari bilirubin, berpigmen gelap, coklat atau hitam. Sedangkan untuk kawasan Barat, batu empedunya berwarna kuning dan terbuat dari kolesterol. Sedangkan jenis batu empedu ketiga adalah perpaduan batu berpigmen dan kolesterol.
Mayoritas penderita batu empedu tidak menunjukkan gejala. Meski begitu, ada juga penderita yang merasakan sakit. Lamanya rasa sakit bervariasi, mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam.
Gejalanya antara lain:
The following methods are utilized by your doctor to diagnose gallstones:
Pengobatan batu empedu tergantung pada apa yang dialami pasien. Jika Anda tidak merasakan apa pun, tapi batu empedu ditemukan menggunakan USG, Anda tidak memerlukan operasi apa pun. Akan tetapi, tindakan pengangkatan kandung empedu—dikenal sebagai kolesistektomi—diperlukan bila pasien menderita anemia hemolitik atau memiliki risiko terkena kanker kandung empedu.
Jika Anda mengalami rasa sakit, dokter umumnya menyarankan operasi kolesistektomi. Anda dapat tetap hidup tanpa kantong empedu karena fungsinya hanya menyimpan empedu—bukan termasuk fungsi vital. Organ hatilah yang menghasilkan empedu—yang akan dialirkan langsung ke usus kecil Anda.
Pasien dapat melakukan operasi sesuai jadwal pribadi. Kolesistektomi hampir selalu dilakukan sebagai prosedur laparoskopi (teknik bedah lubang kunci). Umumnya operasi ini membutuhkan sehari atau menginap semalam di rumah sakit. Sedangkan operasi terbuka dengan sayatan panjang digunakan untuk kasus-kasus yang rumit, dan membutuhkan waktu rawat yang lebih lama di rumah sakit.
Komplikasi batu empedu, lazimnya, diperlakukan sebagai kasus darurat. Di antara komplikasi yang mungkin terjadi, yaitu:
Sejauh ini, belum ditemukan obat yang bisa melarutkan batu empedu. Kolesterol batu mungkin dapat merespon terapi peleburan, tapi butuh waktu yang tidak sedikit. Batu empedu pun bisa kembali terbentuk bila pengobatan dihentikan.
Anda dapat mengurangi risiko pembentukan batu empedu dengan makan diet sehat. Tapi jangan melakukan crash diet atau penurunkan berat badan terlalu cepat karena justru meningkatkan risiko terkena batu empedu. Selain itu, obesitas juga dikaitkan dengan pembentukan batu empedu.
Jika Anda mengalami masalah kandung empedu, mintalah saran dokter segera. Jangan menunda hingga terjadi komplikasi. Tindakan ini lebih baik dibandingkan Anda merasakan rasa sakit lebih banyak di masa mendatang.
Senior Consultant Surgeon
MBBS (Singapura), FRCS (Edinburgh), MMed (Bedah), MSc (Bioinformatika),
FAMS (Bedah Umum)
Dr Victor Lee adalah dokter bedah yang berpraktik di Rumah Sakit Gleneagles Singapura dan Rumah Sakit Farrer Park. Spesialisasinya meliputi operasi besar organ hati, kandung empedu, saluran empedu dan pankreas. Dia juga menguasai teknik invasive minimal seperti laparoskopi untuk kantong empedu, operasi hernia dan juga teknik microwave ablasi untuk pasien yang tidak cocok untuk operasi terbuka.
Untuk konsultasi atau mendapatkan penanganan, silahkan hubungi klinik kami di 6737 8878 atau kirim pesan kepada kami di sini.
Kesehatan anda adalah prioritas kami dan kami akan segera menghubungi Anda.